PENGGUNAAN PROXMOX
⦁ Storage
Berisi mengen]i informasi storage yang digunakan atau untuk membuat/edit/remove storage. Storage yang dapat digunakan bervariasi, mulai dari direktori lokal, LVM, NFS, ISCI, RBD dan lain-lain.
⦁ Backup
Membuat/edit/remove file image yang telah/akan di backup.
⦁ User
Membuat/edit/remove user yang akan digunakan untuk keperluan delegasi ataupun yang lainnya. User tersebut bisa dipergunakan sebagai Administrator, PVEAdmin ataupun yang lainnya tergantung dengan hak yang diberikan sesuai dengan Roles.
⦁ Group
Membuat/edit/remove group/pengelompokan daftar user yang akan digunakan.
⦁ Pools
Pools ini biasanya dipergunakan untuk mengelompokkan VM yang hendak dibuat. Tujuannya untuk mempermudah Sysadmin dalam mengelola VM yang ada.
⦁ Permission
Berisi daftar user beserta hak akses terhadap resources yang digunakan sesuai dengan roles.
⦁ Roles
Daftar informasi hak akses yang dapat diberikan pada User.
⦁ Authentication
Informasi mengenai protokol yang digunakan untuk autentikasi terhadap Proxmox. Kita juga bisa menggunakan User yang ada pada AD atau LDAP untuk digunakan sebagai autentikasi pada Proxmox.
⦁ HA
Digunakan untuk keperluan High Availability.
Implementasi Virtual Mechine (VM) Menggunakan KVM
Untuk membuat guest system baru, klik Create VM dibagian sisi kanan atas.
Tampilannya akan seperti berikut ini :
Keterangan untuk pembuatan guest system pada Proxmox VE :⦁ VMDI : Merupakan ID dari masing-masing VM yang dibuat, penting untuk membedakan masing-masing VM jika system yang dibuat lebih dari satu.
⦁ ISO STORAGE : Defaultnya Local Directory, kecuali kita memiliki storage dalam bentuk lain.
⦁ Installation Media, bisa menggunakan CD/DVD ROM atau juga menggunakan file ISO yang di upload menu ISO Images.
⦁ Disk Storage, kita bisa mendefinisikan lokasi dan ukuran harddisk virtual yang dibuat. Gunakan IDE Format VMDK (VmwareDisk) agar mudah dan fleksibel digunakan oleh virtual mechine jenis lain seperti VMware dan VirtualBox. Secara default ukuran harddisk akan menggunakan ukuran dynamic/sparce image, dalam arti bahwa ukuran harddisk virtual akan mengikuti ukuran real. Contoh : meski kita mendefinisikan harddisk virtual sebesar 500 GB, jika jumlah data dalam image hanya sebesar 10 GB, ukuran image juga akan berukuran 10 GB, bukan 500 GB.
⦁ Memory (MB) : Tentukan memory yang digunakan oleh guest virtual system, sebaiknya maksimum 50% dari memori fisik, meski Proxmox hanya menggunakan memory dalam kisaran < 512 MB dan cukup efisien dalam mengelola memory.
⦁ Disk Type : Terdiri dari pilihan IDE, SCSI, dan Virtio. Secara default gunakan SCSI kecuali sistem operasi yang digunakan tidak memiliki drive/tidak mengenali harddisk SCSI.
⦁ Guest Type : Sebagian besar Linux generasi terbaru menggunakan kernel 2.6. Jika menggunakan sistem lain misalnya Windows, silahkan disesuaikan.
⦁ Network : Secara default akan menggunakan Bridge Networking agar antara guest dan host bisa saling berkomunikasi selayaknya 2 komputer yang berbeda. Jika memiliki network card lebih dari satu, kita bisa membuat bridge network untuk keperluan yang berbeda
Administrasi Proxmox dapat dilakukan menggunakan remote akses menggunakan SSH dan akses via web melalui protokol https. Untuk SSH, Proxmox secara default akan mengaktifkan service SSH server.
Java Virtual Machine, NoVNC & Remote Akses
⦁ Buka browser, misalnya Opera.
⦁ Proxmox membutuhkan Java WM untuk menampilkan VNC sistem melalui browser. Buka alamat berikut https://www.java.com/en/download/windows-64bit.jsp melalui browser.
⦁ Jika applet Java bisa tampil sempurna lanjutkan langkah-langkah berikutnya namun jika belum bisa tampil lakukan instalasi plugin Java.
⦁ Buka alamat IP Proxmox host melalui browser.
⦁ Login dengan user name root dan password yang sudah disetup sebelumnya.
⦁ Proxmox membutuhkan Java WM untuk menampilkan VNC sistem melalui browser. Buka alamat berikut https://www.java.com/en/download/windows-64bit.jsp melalui browser.
⦁ Jika applet Java bisa tampil sempurna lanjutkan langkah-langkah berikutnya namun jika belum bisa tampil lakukan instalasi plugin Java.
⦁ Buka alamat IP Proxmox host melalui browser.
⦁ Login dengan user name root dan password yang sudah disetup sebelumnya.
Promox Menu
Beberapa informasi mengenai menu-menu yang ada pada Proxmox adalah :
⦁ Summary
Menu ini menampilkan node-node yang aktif atau tergabung pada cluster.⦁ Storage
Berisi mengen]i informasi storage yang digunakan atau untuk membuat/edit/remove storage. Storage yang dapat digunakan bervariasi, mulai dari direktori lokal, LVM, NFS, ISCI, RBD dan lain-lain.
⦁ Backup
Membuat/edit/remove file image yang telah/akan di backup.
⦁ User
Membuat/edit/remove user yang akan digunakan untuk keperluan delegasi ataupun yang lainnya. User tersebut bisa dipergunakan sebagai Administrator, PVEAdmin ataupun yang lainnya tergantung dengan hak yang diberikan sesuai dengan Roles.
⦁ Group
Membuat/edit/remove group/pengelompokan daftar user yang akan digunakan.
⦁ Pools
Pools ini biasanya dipergunakan untuk mengelompokkan VM yang hendak dibuat. Tujuannya untuk mempermudah Sysadmin dalam mengelola VM yang ada.
⦁ Permission
Berisi daftar user beserta hak akses terhadap resources yang digunakan sesuai dengan roles.
⦁ Roles
Daftar informasi hak akses yang dapat diberikan pada User.
⦁ Authentication
Informasi mengenai protokol yang digunakan untuk autentikasi terhadap Proxmox. Kita juga bisa menggunakan User yang ada pada AD atau LDAP untuk digunakan sebagai autentikasi pada Proxmox.
⦁ HA
Digunakan untuk keperluan High Availability.
Cara upload ISO/Openvz/LXC Template Pada Proxmo
Untuk melakukan instalasi, kita hanya dapat menggunakan CD/DVD drive pada host Proxmox untuk melakukan hal tersebut. Jika melakukan instalasi dalam modus yang sama sekaligus dan hendak menggunkan sistem operasi yang berbeda-beda, penggunaan CD/DVD drive pada host Proxmox tidak efektif. Karena jika ingin melakukan instalasi sistem yang lain, harus menuggu terlebih dahulu instalasi yang sedang berjalan. Untuk mempermudah dalam melakukan instalasi dan dapat digunakan bersamaan, kita dapat menggunakan upload ISO atau OpenVZ/LXC template pada Proxmox.
Upload ISO
Untuk melakukan upload iso pada Proxmox, buka Proxmox Web Admin | Nama Server | Storage yang digunakan | Content | Upload
Maksimal file/ISO yang dapat diupload melalui Proxmox Web Admin sebesar 2 GB. Jika data lebih dari 2 GB, upload iso dapat dilakukan menggunkan via SCP, WinSCP, atau dengan cara download dari via wget langsung dari server Proxmox. Data tersebut disimpan pada folder var/lib/vz/template/iso.
Upload Openvx/LXC Template
Selain menjalankan VM dengan mode KVM, Proxmox juga dapat menjalankan VM dalam mode OpenVZ/LXC. OpenVZ/LXC dapat dibuat dengan dari template yang tersedia. File OpenVZ/LXC template ini memiliki ektension tar.gz. Untuk proses upload OpenVZ/LXC template tidak jauh berbeda dengan Upload ISO.
Implementasi Virtual Mechine (VM) Menggunakan KVM
Untuk membuat guest system baru, klik Create VM dibagian sisi kanan atas.
Tampilannya akan seperti berikut ini :
Keterangan untuk pembuatan guest system pada Proxmox VE :⦁ VMDI : Merupakan ID dari masing-masing VM yang dibuat, penting untuk membedakan masing-masing VM jika system yang dibuat lebih dari satu.
⦁ ISO STORAGE : Defaultnya Local Directory, kecuali kita memiliki storage dalam bentuk lain.
⦁ Installation Media, bisa menggunakan CD/DVD ROM atau juga menggunakan file ISO yang di upload menu ISO Images.
⦁ Disk Storage, kita bisa mendefinisikan lokasi dan ukuran harddisk virtual yang dibuat. Gunakan IDE Format VMDK (VmwareDisk) agar mudah dan fleksibel digunakan oleh virtual mechine jenis lain seperti VMware dan VirtualBox. Secara default ukuran harddisk akan menggunakan ukuran dynamic/sparce image, dalam arti bahwa ukuran harddisk virtual akan mengikuti ukuran real. Contoh : meski kita mendefinisikan harddisk virtual sebesar 500 GB, jika jumlah data dalam image hanya sebesar 10 GB, ukuran image juga akan berukuran 10 GB, bukan 500 GB.
⦁ Memory (MB) : Tentukan memory yang digunakan oleh guest virtual system, sebaiknya maksimum 50% dari memori fisik, meski Proxmox hanya menggunakan memory dalam kisaran < 512 MB dan cukup efisien dalam mengelola memory.
⦁ Disk Type : Terdiri dari pilihan IDE, SCSI, dan Virtio. Secara default gunakan SCSI kecuali sistem operasi yang digunakan tidak memiliki drive/tidak mengenali harddisk SCSI.
⦁ Guest Type : Sebagian besar Linux generasi terbaru menggunakan kernel 2.6. Jika menggunakan sistem lain misalnya Windows, silahkan disesuaikan.
⦁ Network : Secara default akan menggunakan Bridge Networking agar antara guest dan host bisa saling berkomunikasi selayaknya 2 komputer yang berbeda. Jika memiliki network card lebih dari satu, kita bisa membuat bridge network untuk keperluan yang berbeda
Comments
Post a Comment
Berikan komentar yang sopan !